Poco F7 Pro Comeback, Tapi Apakah Masih Layak Disebut “Poco”?

- Teknologi
  • Bagikan
Poco F7 Pro (Dok. David Gadegtin)

HERALDSULSEL, MAKASSAR — Setelah lima tahun absen, Poco akhirnya kembali meluncurkan varian Pro untuk lini F-series melalui Poco F7 Pro.

Di atas kertas, ponsel ini tampak seperti monster spesifikasi: Snapdragon 8 Gen 3, RAM 12 GB LPDDR5X, penyimpanan internal 512 GB UFS 4.1, layar AMOLED 2K 120 Hz, baterai 6.000 mAh, dan sertifikasi IP68.

Tapi di balik segala kemegahan itu, muncul pertanyaan penting: apakah ini masih semangat Poco yang dikenal sebagai value king, atau sekadar usaha menjual nostalgia dengan harga yang tak lagi rasional?

Kembalinya varian Pro jelas bukan tanpa alasan. Dalam satu tahun terakhir, dominasi Poco di kelas 4–5 jutaan mulai digerogoti oleh saudaranya sendiri: Poco X-series.

Bahkan, Poco X7 Pro yang dirilis belum lama ini dinilai lebih layak beli dibandingkan Poco F6. Dengan dua produk saling bersaing di ceruk yang sama, manuver F7 Pro tampaknya adalah upaya Poco untuk melebarkan sayap ke segmen 7 jutaan yang selama ini ditinggalkan.

Namun, dengan menyasar kelas premium, Poco juga menghadapi realitas baru: ekspektasi pengguna flagship.

Di sinilah F7 Pro mulai terasa gamang. Meski memakai prosesor kelas atas, performanya belum mampu menyamai flagship sungguhan seperti Xiaomi 14 yang mengusung chip serupa.

Cooling system-nya masih mentok di level mid-range, membuat performa di game berat seperti Genshin Impact harus dikompromikan lewat penurunan setting grafis atau suhu yang melonjak hingga 44°C.

Di sektor desain dan fitur, Poco memang menunjukkan kemajuan. Material metal frame, kaca belakang, sertifikasi IP68, serta sensor sidik jari ultrasonik adalah gebrakan positif.

Tapi desain unik Poco yang selama ini tampil beda kini mulai terasa terjebak antara “ingin terlihat premium” tapi tetap “berusaha hemat biaya”. Motif buletan di bodi belakang bisa jadi simbol ambiguitas ini.

Harga juga jadi titik krusial. Jika Poco Indonesia tetap pada identitas lamanya yang “menikung” harga negara tetangga, maka F7 Pro bisa jadi mimpi buruk kompetitor.

Stay connect With Us :
  • Bagikan