HERALDSULSEL, PAREPARE – Stadion Gelora BJ Habibie (GBH), yang digadang-gadang menjadi arena duel sengit antara PSM Makassar dan Persija Jakarta dalam lanjutan Liga 1 2024/2025, masih diliputi tanda tanya besar. Infrastruktur yang belum sepenuhnya siap dan aspek keamanan yang diragukan membuat pertandingan yang dinanti-nantikan itu berpotensi batal digelar di Parepare.
Sejak direnovasi pada 18 Maret 2024 dengan anggaran Rp 113,2 miliar, Stadion GBH telah mengalami transformasi besar. Ditargetkan rampung pada 31 Desember 2024, proyek ini akhirnya harus diperpanjang hingga 19 Februari 2025. Namun, meski progresnya sudah mencapai 98,16%, masih ada pekerjaan elektrifikasi yang belum selesai, terutama di Tribun VIP Barat.
Leader Konsultan Stadion BJ Habibie, Mahris, optimis, renovasi akan selesai tepat waktu. “Untuk saat ini, arsitektur stadion bisa dibilang telah selesai. Sisa elektrikal yang akan segera kami tuntaskan,” ujarnya.
Namun, optimisme ini tak cukup menenangkan pihak kepolisian dan penyelenggara liga. Kapolres Parepare, AKBP Arman Muis, menegaskan bahwa stadion belum sepenuhnya siap untuk menggelar laga besar. “Dari sisi keamanan, belum ada kepastian bahwa stadion layak digunakan,” katanya.
Keamanan Jadi Sorotan Utama
Kekhawatiran pihak kepolisian semakin diperkuat dengan hasil kunjungan Mabes Polri dan Polda Sulsel. Kabag Ops Polres Parepare, Kompol Burhanuddin, mengungkapkan, banyak aspek yang masih perlu dibenahi sebelum stadion benar-benar bisa digunakan untuk pertandingan Liga 1.
“Kami sudah meninjau langsung kondisi di lapangan. Hasilnya, masih banyak hal yang harus diperbaiki,” ungkapnya.
Pihak kepolisian pun menyarankan agar manajemen PSM Makassar berkoordinasi lebih lanjut dengan Polda Sulsel untuk memastikan kelayakan stadion. Menurut mereka, keputusan harus mempertimbangkan kepentingan jangka panjang, bukan sekadar mengejar pertandingan yang sudah dijadwalkan.
DPRD Parepare: Jangan Tergesa-gesa!
Tak hanya aparat keamanan, DPRD Parepare juga angkat suara terkait pemanfaatan Stadion GBH. Wakil Ketua DPRD Parepare, Suyuti, menegaskan, stadion sebaiknya tidak dipaksakan untuk menggelar pertandingan sebelum seluruh aspek teknis dan regulasi terpenuhi.
“Kami ingin stadion ini benar-benar siap agar tidak ada yang dirugikan, baik dari sisi keamanan maupun regulasi sewa,” ujar Suyuti.
Ia juga menyinggung perihal Memorandum of Understanding (MoU) antara manajemen PSM Makassar dan Pemkot Parepare. Menurutnya, aturan penyewaan stadion yang sebelumnya hanya Rp500 ribu per hari perlu ditinjau ulang agar sesuai dengan standar baru setelah renovasi.
Harapan Suporter di Ujung Penantian
Di tengah tarik-ulur keputusan ini, suporter PSM Makassar di Sulsel hanya bisa berharap. Mereka rindu melihat tim kebanggaan kembali berlaga di Parepare, di stadion yang telah direnovasi dengan standar FIFA. Namun, kesabaran tetap menjadi kunci.
“Kami paham bahwa banyak yang ingin stadion ini segera digunakan. Tapi, lebih baik menunggu sedikit lebih lama daripada terburu-buru dan akhirnya menemui masalah di kemudian hari,” tambah Suyuti.
Dengan jadwal pertandingan yang semakin dekat dan berbagai faktor yang masih menggantung, Stadion GBH Parepare kini berada di titik kritis. Akankah duel PSM vs Persija benar-benar berlangsung di tanah Sulsel, atau justru harus mencari tempat alternatif? (*)