HERALDSULSEL.COM, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Komisi XI DPR RI baru saja menyepakati efisiensi anggaran sebesar Rp 8,99 triliun untuk tahun 2025. Anggaran Kemenkeu yang awalnya mencapai Rp 53,19 triliun, kini dipangkas menjadi Rp 44,2 triliun, sebagai bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 untuk mengurangi pengeluaran pemerintah.
Meski ada pemangkasan anggaran yang signifikan, Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa tidak ada pengurangan untuk anggaran belanja pegawai dan bantuan sosial, termasuk gaji pegawai Kemenkeu. Sebagai kementerian yang memiliki anggaran besar, Kemenkeu tetap disebut-sebut sebagai “instansi sultan” karena memiliki alokasi anggaran yang cukup besar untuk kesejahteraan pegawainya.
Dalam rapat bersama Komisi XI DPR pada Kamis, 13 Februari 2025, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa efisiensi terbesar berasal dari pos dukungan manajemen dan pengelolaan penerimaan negara. Meskipun ada pengurangan di beberapa pos anggaran, kegiatan seremonial, percetakan, dan perjalanan dinas akan dibatasi, serta beberapa belanja barang modal yang tidak urgent akan ditunda.
Namun, meski ada efisiensi anggaran, gaji pegawai Kemenkeu tetap menggiurkan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2024 dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 156 Tahun 2014, tunjangan kinerja bagi pegawai Kemenkeu tetap mencengangkan. Tunjangan ini berkisar antara Rp5 juta hingga lebih dari Rp117 juta per bulan, tergantung pada jabatan.
Berikut adalah rincian tunjangan bagi PNS di Kementerian Keuangan:
- Eselon I: Rp81.940.000 – Rp117.375.000 per bulan
- Eselon II: Rp56.780.000 – Rp81.940.000 per bulan
- Eselon III: Rp37.219.800 – Rp46.578.000 per bulan
- Pemeriksa Pajak Madya: Rp34.172.125 per bulan
- Pemeriksa Pajak Muda: Rp25.162.550 per bulan
- Pranata Komputer Utama: Rp42.585.000 per bulan
- Pejabat Struktural (Eselon IV): Rp22.935.726 – Rp28.757.200 per bulan
- Pemeriksa Pajak Pelaksana Lanjutan: Rp15.417.937 per bulan
Tunjangan ini jelas memberikan insentif besar bagi pegawai Kemenkeu yang berada di berbagai tingkatan jabatan. Meski anggaran negara disunat untuk efisiensi, gaji dan tunjangan pegawai Kemenkeu tetap menunjukkan besaran yang mengesankan.
Sri Mulyani menekankan bahwa efisiensi anggaran ini tidak akan mengganggu kinerja Kemenkeu dalam menjalankan tugas pentingnya, termasuk pengumpulan penerimaan negara yang menjadi peran vital kementerian ini.
Di tengah upaya efisiensi ini, gaji fantastis anak buah Sri Mulyani tetap menjadi sorotan publik, mengingat pentingnya peran mereka dalam menjaga keuangan negara. (ss/ss)