HERALDSULSEL, MAKASSAR – Hingga Jumat, 17 Januari 2025, kasus penembakan yang menewaskan pengacara Rudy S Gani (49) di Kabupaten Bone masih belum terungkap.
Meski telah berlalu 17 hari sejak kejadian, pihak kepolisian belum berhasil mengidentifikasi pelaku.
Insiden tragis ini terjadi saat Rudy tengah merayakan malam pergantian tahun bersama keluarga dan kerabatnya.
Dalam suasana yang seharusnya penuh suka cita, Rudy menjadi korban penembakan yang menyebabkan luka fatal di bagian kepala.
Sebelumnya, Ketua Tim Pencari Fakta Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, mengungkapkan kekecewaannya, karena sampai saat ini belum ada perkembangan penyelidikan.
Ia mengatakan, apabila tidak ada perkembangan signifikan dalam waktu dekat, pihaknya akan mengambil langkah lebih lanjut dengan menyurati Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan bahkan Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Tadjuddin, pihak Peradi Makassar merasa perlu melibatkan Kapolri untuk mendukung Polda Sulsel.
“Tidak ada (informasi perkembangan kepada kita), jadi rencananya kita ini, kalau minggu depan tidak ada (perkembangan), kita ini menyurat ke Komisi III dan Kapolri. Mendesak agar segera mengungkap dan ditangkap itu pelakunya. Bukan lagi dua minggu, tapi minggu ketigami ini,” kata Tadjuddin.
Ketika ditanya mengenai kendala yang dihadapi polisi dalam proses penyelidikan, Tadjuddin mengaku tidak memiliki informasi pasti.
“Saya tidak kompeten untuk menjawab itu, tapi kita hanya mau minta kepada Kapolri sama Presiden supaya turun tangan mendesak Polres Bone dan Polda Sulsel untuk segera mengungkap dan menangkap pelakunya,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan perlunya pendapat dari Komisi III DPR RI jika kasus ini masih belum terungkap hingga minggu depan karena kurangnya transparansi dari pihak kepolisian terhadap pendamping hukum korban.
“Saya sudah tidak tahu, justru ini kita tidak enaknya karena tidak ada juga update polisi kepada kita selaku pendampingnya ini. Tidak ada informasi, jadi tidak enak juga kita,” ungkap Tadjuddin.
Ia menyayangkan tidak adanya komunikasi yang jelas dari pihak berwenang. “Kita ini sudah sangat tinggi toleransi, tapi tidak ada update sampai ke kita. Harusnya kan transparan kepada masyarakat, ini tidak ada,” bebernya.
“Kita tidak mengerti apa yang terjadi, makin hari makin gelap. Mestinya makin hari makin terang ini barang. Ini makin gelap, bahkan sepertinya tenggelam. Tidak ada (update),” tambahnya.
Tadjuddin mengungkap, tim pusat bantuan hukum Peradi, yang dipimpin oleh Gafur, kemungkinan akan menemui Kapolda Sulsel untuk mendesak percepatan pengungkapan kasus ini.
“Mungkin juga sebagian tim nanti dari pusat bantuan hukum Peradi yang dipimpin oleh Gafur akan menghadap kepada Kapolda,” kata Tadjuddin.
Tak hanya itu, lanjut Tadjuddin, pihaknya belum menerima respons dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
“Sementara ini juga belum ada jawaban dari lembaga perlindungan saksi dan korban, belum ada juga jawabannya dari sekarang,” tutupnya.
Diketahui, Rudy S Gani (49), seorang pengacara asal Makassar, tewas tertembak oleh Orang Tak Dikenal (OTK) saat merayakan malam pergantian tahun baru di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Selasa 31 Desember 2024 malam.
Saat ini, pihak kepolsian telah melakukan penyelidikan insentif dengan menyita sejumlah senapan angin.
Selain itu, penyidik juga telah memeriksa puluhan saksi baik yang ada di TKP, sekitar TKP hingga diluar lokasi untuk mengungkap kasus tersebut. (Gun)