Merasa Buntu, TPF Penembakan Rudy S. Gani Akan Surati Presiden Prabowo

- Peristiwa
  • Bagikan
Ketua TPF Kasus Penembakan Rudy Gani, Tajuddin Rahman usai mendampingi istri korban dalam pemeriksaan polisi. (Foto: M Nur Palaguna)

HERALDSULSEL, MAKASSAR – Malam terasa semakin kelam bagi keluarga dan kolega mendiang Rudy S Gani, pengacara yang tewas dalam tragedi penembakan misterius di malam pergantian tahun. Dua pekan berlalu tanpa perkembangan berarti dalam penyelidikan, membuat Tim Pencari Fakta (TPF) Peradi Makassar merasa buntu di tengah gelapnya kasus ini.

Ketua TPF Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kurangnya transparansi dari pihak kepolisian. Dalam nada penuh keprihatinan, ia mengaku tidak mendapatkan informasi terkini terkait penyelidikan.

“Kita ini sudah sangat tinggi toleransi, tapi tidak ada update sampai ke kita. Harusnya kan transparan kepada masyarakat. Ini tidak ada,” ujar Tadjuddin, Rabu, 15 Januari 2025 kemarin.

Menurutnya, koordinasi yang semestinya menjadi jembatan antara tim pendamping hukum dan polisi tampaknya telah retak. Tadjuddin menggambarkan situasi ini dengan nada getir, “Makin hari makin gelap, mestinya makin terang ini barang. Ini makin gelap, bahkan sepertinya tenggelam.”

Ketidakpuasan itu mendorong Peradi Makassar untuk mengambil langkah lebih tegas. Jika dalam sepekan ke depan kasus ini tetap tak menunjukkan kemajuan, TPF berencana menyurat langsung kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, bahkan Presiden Prabowo Subianto. Mereka juga akan meminta Komisi III DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk membahas kasus ini.

“Jadi rencananya kita ini, kalau minggu depan tidak ada (perkembangan), kita akan menyurat ke Komisi III dan Kapolri. Mendesak agar segera mengungkap dan menangkap pelakunya,” tegas Tadjuddin.

Kemarahan dan kekecewaan yang membuncah bukan hanya tentang keadilan yang tertunda, tetapi juga soal transparansi dan hak publik untuk mengetahui kebenaran. Dalam kasus sebesar ini, Tadjuddin berharap ada sinergi yang lebih baik antara semua pihak terkait. Namun, hingga kini, yang dirasakannya hanyalah bayang-bayang gelap tanpa ujung terang.

Peradi Makassar menegaskan, perjuangan ini tidak akan berhenti hingga pelaku penembakan Rudy S Gani dihadapkan pada keadilan. Kasus ini tidak hanya tentang pembunuhan seorang pengacara, tetapi juga tentang kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum yang mestinya berpihak pada kebenaran. (*)

Stay connect With Us :
  • Bagikan