HERALDSULSEL.COM – Kasus penembakan terhadap pengacara Rudy S Gani (49) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, terus menyita perhatian publik. Meski telah memasuki minggu ketiga sejak insiden terjadi pada malam pergantian tahun baru, identitas pelaku masih belum terungkap.
Ketua Tim Pencari Fakta Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar, Tadjuddin Rachman, menyampaikan kekecewaannya atas lambannya perkembangan penyelidikan oleh pihak kepolisian. Menurutnya, jika situasi ini tidak menunjukkan kemajuan, tim hukum korban akan mengambil langkah serius dengan menyurati Presiden Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Komisi III DPR RI.
“Kami akan menyurati Kapolri dan Presiden jika minggu depan belum ada perkembangan berarti. Kami mendesak agar pelaku segera diungkap dan ditangkap. Ini sudah memasuki minggu ketiga, tapi hasil penyelidikan masih gelap,” ujar Tadjuddin dalam rapat internal Peradi, Rabu 15 Januari 2025.
Tadjuddin menyoroti minimnya transparansi dari pihak kepolisian dalam menginformasikan perkembangan kasus kepada tim pendamping hukum korban. Ia mengaku pihaknya tidak menerima pembaruan informasi apa pun dari Polres Bone maupun Polda Sulsel terkait proses penyelidikan.
“Kami sebagai pendamping hukum tidak mendapatkan informasi apa pun dari kepolisian. Seharusnya ada komunikasi dan transparansi kepada masyarakat, tetapi hingga saat ini tidak ada perkembangan yang disampaikan,” tegasnya.
Menurut Tadjuddin, ketidakjelasan ini memicu kekecewaan masyarakat, terutama keluarga korban. “Kasus ini makin hari makin gelap. Seharusnya, semakin hari penyelidikan makin terang, bukan malah seperti ini yang terkesan tenggelam tanpa kabar,” tambahnya.
