Merindukan Sebuah Peringatan Dini Cuaca yang Akurat dan Tepat Waktu (Timely)

- Opini
  • Bagikan
Halmar Halide

Oleh: Halmar Halide (Guru besar Hidrometeorologi, Dept. Geofisika, FMIPA Universitas Hasanuddin)

HERALDSULSEL – Sebuah peringatan dini yang baik adalah sesuatu yang diidamkan karena informasi yang terkandung di dalamnya akurat dan tepat waktu (sebelum hal itu terjadi). Misalnya, Setahun (duabelas bulan) sebelum di-DO (drop out), seorang mahasiswa menerima peringatan dari prodi-nya tentang performa hasil belajarnya.

Peringatan ini akan efektif jika sang mahasiswa memanfaatkan waktu 12 bulan untuk mengejar ketinggalan akademisnya. Ini akan berbeda, juka peringatan serupa diberikan hanya sebulan sebelum ia drop-out. Ini seperti judul film berseri: Mission Impossible-nya Tom Cruise. Hanya pada film itu, T. Cruise selalu happy ending karena ia adalah tokoh utama.

Di dunia nyata, tak ada mahasiswa yang bisa mengejar ketinggalannya dalam waktu 1 bulan – dia bukan orang yang dikisahkan seperti Bandung Bondowoso yang mampu menyelesaikan permintaan mustahil dari Roro Jonggrang atau seperti kisah Sangkuriang dan Dayang Sumbi. Moral story-nya adalah bahwa jika kita tak bisa memenuhinya, jangan menjanjikan.

Unuk melihat betapa pentingnya sebuah peringatan dini yang akurat dan tepat waktu, kita sejenak mengenang kejadian di malam tahun baru yang baru lalu.

Hal ini terungkap pada tulisan di Herald Sulsel pada malam penghujung 2024. Tulisan yang ditulis pada pukul 21.17 malam itu berjudul: “Suasana Pantai Losari Jelang Pergantian Tahun: Sepi dan Diguyur Hujan Lebat”. Ungkapannya itu tertulis begini: “Malam ini, Anjungan Pantai Losari yang biasanya berdenyut dengan tawa dan langkah kaki, mendadak sunyi. Hujan lebat mengguyur tanpa ampun… Di bawah tenda pedagang kaki lima, sisa semangat masih menyala. Aroma pisang epe yang hangus oleh api tercium samar, bercampur  dengan aroma tanah basah. Pedagang berdiri di balik plastik tebal yang digantung sebagai pelindung, memandangi kursi-kursi kosong di depan lapak mereka. Satu per satu pelanggan yang berteduh menghilang, menghilangkan harapan akan rezeki malam ini… Losari malam ini adalah puisi yang dibacakan oleh langit. Hujan menghapus jejak kaki, suara, dan hiruk pikuk, menyisakan ruang bagi keheningan untuk berbicara.”

Bagaimana sosok hujan pada malam pergantian tahun itu? Informasi hujan pada stasiun WMO (World Meteorological Organization) 97182 yakni Bandara Hasanuddin dapat diakses pada website OGIMET (https://www.ogimet.com/) dengan meng-klik: Daily summaries. Namun, sebelumnya patut dicatat bahwa waktu yang ditampilkan adalah UTC sehingga perlu ditambah +8 agar dihasilkan waktu dalam WITA.

Pada tanggal 31 Desember 2024, intensitas curah hujan tertinggi terjadi pada pukul 11 malam adalah 3,67 mm/jam. Menggunakan kategori intensitas hujan WMO (2018) dalam: “Guide to Instruments and Methods of Observation”, intensitas hujan (dalam mm/jam) pada saat itu tergolong berkategori sedang (moderat) karena ia berada pada range antara 2,5 dan 10. Kategori intensitas hujan lainnya adalah ringan jika intensitas hujan kurang dari 2,5 mm/jam dan lebat jika intensitas hujan lebih besar dari 10 mm/jam. Bayangkan saja, dengan intensitas hujan yang moderat saja, aktivitas pengunjung dan penjaja makanan di pantai Losari sudah terganggu.

Peringatan dini terkait untuk intensitas hujan kategori sedang dan lebat dikeluarkan oleh BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika). Ada sejumlah peringatan dini terkait hujan di kota Makassar malam akhir tahun. Pertama, berita Media Herald Sulsel berjudul pada pukul 21.34 malam: “BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Sulsel Malam Tahun Baru 2025, Simak Isinya!”. Pada berita ini disebutkan bahwa potensi intensitas hujan sedang hingga lebat di Makassar pada pukul 20.20 hingga 22.20 malam. Selain itu, Detik.com pada pukul 19.54 juga memuat berita berjudul: “Peringatan Dini BMKG: Makassar Hujan Lebat-Petir hingga Pukul 22.20 Wita”. Kedua, peringatan dini yang disampaikan lebih awal namun untuk untuk wilayah SulSel sebenarnya sudah diberikan pada tanggal 30 Desember sehari sebelumnya. Berita yang tampil pada pukul 17:05 WIB itu dapat diakses pada KompasTv berjudul: “Peringatan Dini BMKG Selasa 31 Desember: 11 Wilayah Waspada Hujan Lebat hingga Sangat Lebat”. Tentu kita di Makassar mengharapkan sebuah peringatan dini yang akurat dengan waktu (lead times) yang cukup untuk antisipasi yang tepat.

Bagaimanakah capaian state-of-the-art prediksi cuaca untuk kebutuhan peringatan di dunia? Saat ini, ada dua perangkat (tool) prediksi cuaca dengan serangkat prediktor berbeda. Perangkat inii dinamai DOMINO yang dikembangkan oleh Dorrington dkk. (2024) dan MaLCoX yang dikembangkan oleh Grazzini dkk. (2024). Kedua perangkat ini suda mampu memberi prediksi yang akurat dengan lead times antara 6-8 hari ke depan. Ringkasannya dapat dibaca pada link https://www.ecmwf.int/en/newsletter/181/news/increasing-lead-time-early-warnings. Jika institusi kita sudah mampu menghasilkan peringatan dini serupa dan mengkomunikasikannya segera pada berbagai platform, para penggunanya tentu akan melakukan antisipasi lebih awal baik untuk event malam pergantian tahun maupun tiap akhir pekan (Car Free Day). (*)

Stay connect With Us :
  • Bagikan