Sosok Pria Berinisial S yang Pernah Ancam Rudy S. Gani, Ternyata Jago Tembak

- Peristiwa
  • Bagikan
Ilustrasi

HERALDSULSEL, MAKASSAR – Di balik kisah tragis yang mengguncang Sulawesi Selatan, penembakan pengacara Rudy S. Gani, sebuah jejak ancaman yang panjang mulai terungkap. Berawal dari sebuah ancaman verbal yang penuh amarah hingga percakapan elektronik yang memperlihatkan bayang-bayang kekerasan, kasus ini perlahan menampakkan sisi kelamnya. Pria berinisial S, yang sebelumnya hanya terdengar samar, kini menjadi pusat perhatian dalam penyelidikan.

Istri almarhum, Hj Maryam, yang kini menanggung kehilangan yang begitu dalam, mengungkapkan dengan mata berkaca-kaca bagaimana ancaman tersebut muncul jauh sebelum peristiwa penembakan. “Mudah-mudahan kau lama tinggal di Pattuku Limpoe,” kata Maryam mengingat ancaman yang diucapkan S kepada suaminya. Kalimat itu, meski sederhana, menyimpan makna yang mengerikan. Di bawah tekanan waktu yang semakin mendalam, ancaman ini menjadi salah satu kunci yang membuka tabir penyelidikan.

Dalam perbincangan yang dihadiri oleh beberapa saksi, termasuk anggota TNI dan Polri, kata-kata itu tidak terlewat begitu saja. “Kayaknya polisi mendengar,” ujar Maryam, mengingat momen tersebut. Rudy S Gani, dengan ketenangan seorang pengacara berpengalaman, hanya menjawab, “Insya Allah.” Namun, S yang sudah dikuasai emosi, tak segan menunjukkan amarahnya lebih jauh. “Dia sempat mau lompat pukul bapak saya, karena bapak saya jadi saksi,” kenang Maryam. Sebuah adegan yang mencatatkan betapa besar ancaman yang menggantung di atas kepala Rudy.

Namun, ancaman itu bukan hanya datang melalui kata-kata. Keahlian menembak S, yang diketahui oleh keluarga Rudy S. Gani, juga menjadi sorotan. “Pintar sekali dia menembak malam itu,” ujar Maryam mengingat percakapan yang terjadi, saat mereka melihat S menembak kelelawar di malam hari. Keahlian menembaknya bukan hanya isapan jempol. Ia menyebutkan senjata S memiliki teknologi infra merah, yang memudahkan untuk membidik dengan tepat. Sebuah kemampuan yang pada akhirnya menjadi ancaman nyata bagi Rudy.

Penyelidikan terus berlanjut, dan pada 6 Januari 2025, tiga saksi dari pihak pekerja bangunan yang mengerjakan kantor hukum Rudi turut diperiksa penyidik. Mereka, yang berada di sekitar tempat kejadian, menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang kasus ini. Kombes Pol Jamaluddin Farti, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel, menyebutkan, total ada 18 saksi yang telah diperiksa. Namun, meski sejumlah saksi telah memberikan keterangan, pihak kepolisian tetap berhati-hati dalam mengungkapkan siapa pelaku di balik tragedi ini.

“Sampai hari ini, kemarin 14 tambah hari ini empat, jadi ada 18 sampai saat ini,” jelas Kombes Jamaluddin Farti, penuh harapan agar kasus ini segera terungkap. Kendati demikian, dia menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung. “Kami butuh informasi dari masyarakat,” tambahnya, meminta dukungan publik dalam proses penyelidikan.

Selain itu, Hj Maryam tak hanya membawa kenangan dan keterangan verbal. Ia juga menyerahkan bukti elektronik yang mungkin bisa menjadi peta penting dalam mengungkap siapa yang berada di balik peristiwa tragis ini. “Ada percakapan WA yang ada di dalam hape suami saya,” ungkap Maryam, menunjukkan ancaman yang diterima suaminya melalui pesan singkat. Tak hanya itu, sebuah postingan di Facebook yang dianggapnya mengarah pada ancaman juga akan menjadi bukti penting bagi penyidik.

Penyelidikan ini semakin menambah ketegangan di sekitar keluarga Rudy S Gani. Maryam, dengan tekad yang bulat, siap untuk terus berjuang demi keadilan bagi suaminya yang telah meninggal dengan cara yang sangat tragis. Sambil menunggu hasil penyelidikan yang semakin mendalam, harapan akan terungkapnya siapa yang bertanggung jawab terus menyala di dalam hati mereka. (*)

Stay connect With Us :
  • Bagikan