Polisi Akan Periksa Pihak yang Berperkara dengan Rudy S. Gani

- Peristiwa
  • Bagikan
Foto Rudy S. Gani di bawah papan bicara bersama kliennya. (Foto: FB)

HERALDSULSEL, BONE – Malam di Dusun Limpoe, Kabupaten Bone, seharusnya membawa kehangatan bagi keluarga yang berkumpul. Namun, pada malam itu, Selasa, 31 Desember 2024, dentuman senyap sebuah peluru merenggut nyawa Rudy S. Gani, seorang pengacara. Wajahnya menjadi saksi bisu dari kebengisan yang mengintai dalam gelap, sebuah pesan tak tertulis dari dunia yang penuh perseteruan.

Sosok yang gugur itu bukan hanya seorang pengacara biasa. Ia adalah penjaga keadilan yang selama bertahun-tahun berdiri di tengah badai konflik hukum. Dalam gelimang kasus yang ia tangani, jejak perseteruan tentu membekas di hati beberapa pihak. Kini, di balik tragedi ini, polisi mencoba merangkai benang kusut yang menghubungkan korban dengan masa lalunya.

Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, menyatakan penyelidikan terus dilakukan. Tidak hanya keluarga korban yang dimintai keterangan, tetapi juga mereka yang pernah berperkara dengannya. “Kami menghadirkan istri dan tiga tukang yang berada di lokasi kejadian. Selain itu, kami akan memeriksa pihak-pihak yang pernah berperkara dengan korban, mengingat profesinya sebagai pengacara,” ujar Erwin, Selasa, 7 Januari 2025.

Suasana penyelidikan di lapangan penuh dengan kewaspadaan. Tim gabungan polisi bekerja di balik batas-batas yang tak kasat mata, mengais petunjuk dari serpihan bukti yang tercecer. Rumah tempat kejadian berubah menjadi ruang sunyi yang menyimpan misteri. Di tiap sudutnya, kenangan dan rasa kehilangan bercampur dengan pertanyaan yang menggantung di udara: siapa yang tega mengakhiri hidup seorang penegak hukum dengan cara seperti ini?

Polisi telah memeriksa belasan saksi. Setiap cerita yang didengar adalah potongan puzzle yang harus dirangkai dengan teliti. Namun, di balik semua itu, polisi tahu bahwa kunci utamanya ada pada hubungan korban dengan mereka yang pernah berkonflik dengannya. Sebuah hubungan yang terkadang menyisakan dendam tersembunyi, bahkan setelah tinta di dokumen hukum mengering.

“Kami mengimbau masyarakat yang memiliki informasi penting untuk melapor. Kami jamin kerahasiaan identitas pelapor,” kata Kapolres Bone. Seruan itu adalah panggilan kepada nurani masyarakat, agar mereka yang tahu tak membiarkan kebenaran terkubur bersama korban.

Kisah penembakan ini mengingatkan, keadilan kerap berjalan di jalan yang berliku. Profesi sebagai pengacara bukanlah sekadar profesi biasa, tetapi jalan penuh risiko. Setiap kasus yang ditangani menyisakan jejak, baik itu kepuasan dari pihak yang menang, maupun amarah yang tersimpan dari pihak yang kalah.

Di malam yang sunyi di Dusun Limpoe, satu nyawa terputus. Namun, perjuangan mencari keadilan tak boleh ikut terhenti. (*)

Stay connect With Us :
  • Bagikan