Nilai Siri’ na Pacce Terkoyak, Ketua Karang Taruna Makassar Soroti Konflik Denny-Farhat

- Peristiwa
  • Bagikan

HERALDSULSEL.COM, MAKASSAR – Ketua Karang Taruna Kota Makassar, Muhammad Zulkifli, ST, MM, menyampaikan pandangannya mengenai perseteruan yang melibatkan dua tokoh Bugis Makassar, Farhat Abbas dan Denny Sumargo.

Ia mengimbau agar masyarakat Bugis Makassar, khususnya di perantauan, mengambil pelajaran dari konflik ini dan menjadikannya momentum untuk introspeksi bersama.

“Sebagai putra Bugis Makassar, saya prihatin dengan perseteruan ini. Kita harus mampu memetik hikmah dari kejadian tersebut, sehingga konflik serupa tak perlu terjadi lagi,” ujar Zulkifli dalam keterangannya, Kamis (14/11/2024).

Zulkifli mengapresiasi upaya kedua belah pihak yang awalnya menunjukkan sikap saling memahami. Namun, ia menyayangkan tindakan Farhat Abbas yang belakangan melaporkan Denny Sumargo ke polisi setelah pertemuan yang dinilai banyak pihak sudah mencapai titik damai.

“Kami masyarakat Bugis Makassar kecewa dengan langkah yang diambil Farhat Abbas. Tindakan melaporkan ini sangat bertentangan dengan prinsip Siri’ na Pacce (harga diri dan empati) serta Taro Ada’ Taro Gau’ (keselarasan antara kata dan perbuatan),” tegasnya.

Perseteruan ini bermula dari komentar Denny di media sosial yang memicu reaksi keras dari Farhat. Denny kemudian mendatangi rumah Farhat untuk menyelesaikan masalah secara langsung.

Namun, setelah pertemuan itu, Farhat melaporkan Denny ke polisi, yang menjadi titik eskalasi baru dalam konflik ini.

“Sebagai pemimpin organisasi sosial, saya melihat tindakan ini tidak mencerminkan kebesaran jiwa. Padahal, Denny telah menunjukkan sikap yang sangat rendah hati dengan mendatangi Farhat dan menyatakan kesediaannya menyelesaikan masalah secara kekeluargaan,” kata Zulkifli.

Dalam pernyataannya, Zulkifli juga menyerukan agar kedua belah pihak kembali ke nilai-nilai luhur budaya Bugis Makassar, yaitu kebesaran hati dan sikap saling menghormati.

“Bugis Makassar dikenal sebagai masyarakat yang memiliki sifat baik hati (Maugie) dan tindakan nyata (Makassar). Saya harap Farhat Abbas dapat menunjukkan prinsip tersebut dengan mencabut laporan dan menyelesaikan masalah ini secara damai,” tambahnya.

Ia juga memberikan pesan khusus kepada Denny Sumargo agar tetap tegar dan tidak kehilangan semangat.

“Bang Denny, apa yang terjadi adalah bagian dari takdir. Jadikan ini pelajaran dan jangan ragu untuk meminta maaf jika ada pihak yang tersinggung. Laki-laki hebat adalah yang berani meminta maaf,” tuturnya.

Zulkifli berharap agar perseteruan ini dapat berakhir dengan baik dan memberikan pelajaran bagi semua pihak.

Ia juga berharap konflik ini menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat Bugis Makassar di mana pun berada untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan keadilan. (*)

Stay connect With Us :
  • Bagikan