HERALDSULSEL.COM, MAKASSAR – Peletakan batu pertama atau groundbreaking Mass Rapid Transit (MRT) Makassar yang sejatinya akan dilakukan pada Agustus 2023 lalu, harus diundur lantaran berbagai macam tantangan yang terjadi di lapangan, mulai dari panjangnya perizinan, proses negosiasi dengan investor, hingga dampak pandemi 2019 lalu.
Direktur Utama PT MRT Makassar, Andry Arief Bulu mengatakan, ppembangunan ini diawali dengan melaksanakan focus group discussion (FGD) dan feasibility study (FS).
“Bulan lalu kami sudah melaksanakan pertemuan, dan dalam waktu dekat ini kita akan adakan FGD, juga dilanjutkan dengan FS. Saya juga sudah laporkan ke Gubernur Sulsel dan Dirut Perseroda,” ucap Andry kepada Herald Sulsel saat ditemui di Rujab Gubernur Sulsel belum lama ini.
Katanya, MRT akan dibangun lebih luas, sebab wilayah Makassar, Maros, Sungguminasa Gowa dan Takalar (Mamminasata) aktif Kembali juga ditambah satu Kabupaten yakni Pangkep. Sehingga akan lebih mempermudah kelanjutan MRT di Makassar.
“Apalagi Mamminasata ini meluas ya, sampai di Pangkep, di mana kebutuhan transportasi yang melanjutkan kereta api dari Maros ke Parepare dan akan masuk ke Makassar. Jadi memang perlu diatasi ini dalam rangka, pertama teknologi transportasi harus lebih canggih,” ujar Andry.
Dalam waktu dekat, MRT Makassar akan melakukan seremoni peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan MRT di Makassar.
“Juga ada integrasi, seluruh transportasi di Sulsel. Jadi kami akan FGD dan juga seremoni peletakan batu pertama,” tuturnya.
Rute dan Lokasi MRT Makassar
Untuk lokasi pembangunan MRT di Makassar masih sama dengan sebelumnya dengan melanjutkan jalur kereta api Sulsel yang telah ada.
“Lokasinya masih sama, karena ini lanjutan transportasi kereta api Maros-Parepare. Kita start di dekat Bandara, terus elevated (di atas) terus turun di Kantor Gubernur, menuju Panakkukang, Pettarani ujung hingga ke CPI,” sebutnya.
Andry mengaku, pembangunan ini akan memakan waktu 5-10 tahun, dan benar-benar serius untuk membangun dan bekerja sama dengan baik dengan semua stakeholder yang ada.
Saat ini ucap dia, ada dia proyek MRT yang akan dibangun di Indonesia, yakni Denpasar dan Makassar. (war/han)
Penulis: Andi Anwar