HERALDSULSEL.ID, MAKASSAR – Di Aula Verifikasi Kantor Balai Pelayanan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulsel, Harold Hamonangan memberikan keterangan pers, Rabu, 8 Februari 2023. Plt Kepala BP3MI Sulsel itu membeber kinerja lembaga yang dipimpinnya itu selama 2022. Juga target untuk 2023.
Didampingi Kasubag TU BP3MI Sulsel, Imrana Syatar, Harold memaparkan beberapa data penting tentang kinerja BP3MI Sulsel. Termasuk memproses pengaduan dari para pekerja migran.
Menurut Harold, selama 2022, ada 38 pengaduan yang masuk dari pekerja migran Indonesia (PMI). Terdiri atas 20 PMI perempuan dan 18 PMI laki-laki.
Para pekerja migran yang tersakiti itu lanjut Harold, kebanyakan mengadukan gaji, yang belum terbayarkan. BP3MI kemudian memfasilitasi dengan para perusahaan penyalur.
“Kita juga berkoordinasi dengan konsulat jenderal atau KBRI di negara penempatan,” ungkap Harold.
Para pengadu kata Harold, ada yang masih stay di negara penempatan. Ada pula yang sudah pulang ke tanah air.
Berdasarkan data BP3MI Sulsel, PMI yang mengadu selama 2022 ini, terbanyak dari Maros, yakni, 7 orang. Kemudian Polman 7 orang, Makassar 5, Gowa 4, Maluku 4, Luwu 3, Bulukumba 2, Sidrap 2, Bantaeng 1, Bone 1, Pangkep 1 dan Pinrang juga 1.
Dilihat dari negara penempatan, PMI yang mengadu ini paling banyak dari Malaysia 11 orang. Terdiri atas 5 laki-laki dan 6 perempuan.