Ismawan Amir, Mahasiswa Asal Maros di Turki: Korban Belum Berani Tinggal dalam Rumah

- Internasional
  • Bagikan
Mahasiswa Indonesia di lokasi gempa berkumpul di Masjid Kampus
Mahasiswa Indonesia di lokasi gempa berkumpul di Masjid Kampus

HERALDSULSEL.ID, ISTANBUL – Selasa, 7 Februari 2023. Sedikitnya sudah 5000 orang tewas akibat gempa di Turki dan Suriah yang ditemukan tim penyelamat setempat.

Gempa dengan 7,8 magnitudo mengguncang Senin kemarin, 6 Februari 2023. Sejumlah bangunan runtuh, mulai dari rumah sakit, sekolah yang mengakibatkan puluhan ribu terluka dan kehilangan tempat tinggal.

Presiden Turki, Rrecep Toyyip Erdogan mengumumkan hari berkabung nasional akibat gempa bumi. Dia meminta masyarakat dan kantor perwakilan negara asing mengibarkan bendera setengah tiang hingga Minggu, 12 Februai 2023.

Pemerintah bergerak cepat melalui badan darurat Turki, AFAD. Sejak Senin, 6 Februari 2023, 13.000 tim penyelamat dikirim ke lokasi terdampak gempa. AFAD juga merilis telah mengirim 2600 personil penyelamat yang datang dari 65 negara membantu penyelamatan korban gempa.

Negara-negara Uni Eropa dan Rusia juga mengirim bantuan untuk penyelamatan korban gempa. Tak hanya itu, bantuan juga datang dari Asia seperti Jepang, Malaysia, Uzbekistan, dan Taiwan.

MSc-Istanbul Ticaret University, Ismawan Amir mengatakan saat ini Turki menghadapi musim dingin yang ekstrem. Salju, angin, dan hujan membuat udara semakin dingin.

Karena cuaca musim dingin menghambat pencarian dan pengiriman bantuan serta menambah penderitaan mereka yang kehilangan rumah.

Cuaca Ekstrem

“Mereka berlomba dengan waktu untuk menyelamatkan korban yang kedinginan di dalam reruntuhan,” ujar Ismawan dikutip di Herald.id, Selasa malam, 7 Februari 2023.

  • Bagikan